TANGERANG. 12 September 2022. Pencapaian Marketing Revenue PT Perintis Triniti Properti Tbk  (IDX: TRIN) atau yang untuk selanjutnya akan disebut dengan Perseroan hingga Agustus 2022 telah mencapai Rp 624,2 miliar. Pencapaian Marketing Revenue 8 bulan ini sudah melampaui perolehan Marketing Revenue Perseroan full Year 2021 sebesar Rp 492,3 miliar atau naik sebesar 26%.

Marketing Revenue ini juga sudah mencapai 69,3% dari target tahunan perseroan hingga akhir 2022   yaitu sebesar Rp 900 miliar. Bahkan Perseroan memproyeksi hingga akhir tahun Perseroan dapat mencatatkan Marketing Revenue hingga Rp 1,05 triliun naik 220% dibandingkan dengan Marketing Revenue Perseroan di sepanjang tahun 2021.

Presiden Direktur & CEO Triniti Land (PT Perintis Triniti Properti Tbk), Ishak Chandra mengatakan, ”Setelah 2.5 tahun tidak bisa membukukan pendapatan sama sekali, kami mengharapkan akhir tahun 2022 ini bisa membukukan pendapatan dan keuntungan karena proses serah terima Collins Boulevard sudah dimulai sejak September 2022

Kontribusi Marketing Revenue Perseroan terutama diperoleh dari proyek terbaru Perseroan yang berlokasi di Sentul, Sequoia Hills sebesar Rp 300,2 miliar. Kontribusi ini setara dengan 48% dari seluruh Marketing Revenue Perseroan hingga Agustus 2022. Sementara itu Proyek Collins Boulevard memiliki kontribusi sebesar 24% bagi seluruh pendapatan Perseroan di sepanjang tahun 2022.

Belum Bisa Dicatatkan Karena PSAK 72

Meski mencatatkan Marketing Revenue yang sesuai target, pendapatan Perseroan belum bisa dibukukan sejak tahun 2020 yang lalu dikarenakan implementasi PSAK 72, dimana pencatatan Penjualan baru dapat dilakukan setelah serah terima unit. Saat ini kebanyakan proyek Perseroan sedang dalam tahap pembangunan, sehingga Perseroan belum dapat mencatatnya sebagai pendapatan sejak  tahun 2020 hingga semester pertama tahun 2022.

”Kerugian Perseroan sebesar Rp 29,36 miliar saat ini, bukan dikarenakan utang yang menumpuk terlebih karena Debt to Equity Ratio (DER) Perseroan masih memiliki kemampuan pembayaran yang cukup baik. Sementara itu, Peningkatan liabilitas dikarenakan penjualan perseroan di tahun 2022 yang naik tinggi, sehingga uang muka pelanggan masuk ke dalam komponen Hutang Lancar. Karena Perseroan belum dapat membukukan sebagai pendapatan, sehingga posisinya masih di uang muka”, Ishak menambahkan.

Pendapatan Perseroan diproyeksi sudah bisa dicatatkan mulai Kuartal III-2022 dikarenakan sudah dimulainya serah terima unit Collins Boulevard secara bertahap yang dimulai pada bulan Agustus 2022. Hal ini diproyeksikan akan membuat Laporan Keuangan Perseroan sepanjang tahun 2022 mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba yang signifikan dikarenakan Perseroan sudah dapat mengakui penjualan.