TANGERANG, 8 Desember 2022– PT Perintis Triniti Tbk. (IDX: TRIN) yang untuk selanjutnya disebut sebagai Perseroan baru saja membukukan marketing revenue sebesar Rp 870,3 miliar hingga November 2022. Marketing revenue Perseroan tersebut meningkat 170% dibandingkan pencapaian marketing revenue Perseroan di sepanjang tahun 2022 yang lalu.
Dengan pencapaian ini Perseroan telah mencapai 96,7% dari target Perseroan yakni sebesar Rp 900 miliar. Dengan demikian, Perseroan optimis dapat mencapai target marketing revenue Perseroan hingga akhir tahun mendatang.Ishak Chandra, Presiden Direktur dan CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk mengatakan,”Penjualan tahun 2022 yang naik 170% dibandingkan tahun sebelumnya dan pencapaian sales tahun ini merupakan hasil dari proyek baru Triniti Land yang didapat tahun 2022 seperti Seqouia Hill Sentul”.
Kontributor paling besar dari marketing revenue Perseroan hingga bulan November 2022 ini adalah proyek terbaru Perseroan yakni Sequoia Hills yang berada di Sentul yang menyumbang pendapatan sebesar 51,2 % atau berkontribusi sebesar Rp 446 miliar. Perolehan ini disusul oleh Collins Boulevard dengan pendapatan sebesar Rp225,8 miliar atau sebesar 25,9%.
Sementara itu, hingga awal Desember 2022, Perseroan telah menjual habis cluster terbaru yang ada di Sequoia Hills yakni Cluster Earthville. Cluster ini merupakan cluster yang dikembangkan oleh Perseroan yang menyasar pasar menengah ke atas dengan range harga Rp 1,6 miliar hingga sekitar Rp 7 miliar.
Penjualan cluster Earthville ini sekaligus membuktikan tingginya animo masyarakat terhadap proyekproyek Triniti Land dan dapat menopang marketing revenue Perseroan di bulan Desember 2022 mendatang dan keseluruhan marketing revenue di tahun 2022.
“Strategi perusahaan untuk masuk ke Rumah Tapak dengan konsep & segmen yang berbeda sudah tepat. Kedepan nya kami akan banyak mengembangkan rumah tapak dan Business & Logistik Park di daerah yang sedang berkembang diluar Jabodetabek”, kata Ishak ChandraSeperti diketahui, selain Sequoia Hills, Perseroan juga melebarkan sayap ke beberapa wilayah baru seperti di Lampung dengan proyek Holdwell Business Park dan di wilayah Nusa Tenggara Timur dengan proyek Tana Mori, kawasan pariwisata premium yang merupakan salah satu premium destination yang di tentukan oleh pemerintah.