Nusa Tenggara Timur, 04 September 2023. PT Tanamori Makmur Indonesia, salah satu anak usaha PT Perintis Triniti Properti Tbk (IDX: TRIN) bersama dengan Flores Prosperindo – FP sedang melakukan berbagai upaya untuk menyiapkan proyek TanaMori sebagai Kawasan Pariwisata Berkelanjutan Kelas Dunia, Oleh karenanya, saat ini Tanamori berkomitmen untuk mempersiapkan kriteria Standar dewan pariwisata berkelanjutan global (GSTC – Global Sustainable Tourism Council) melalui pelatihan proyek pariwisata berkelanjutan.
Alfonso Pardede, Director of Project & International Business – PT Tanamori Makmur Indonesia mengatakan, “Selaras dengan arahan Pak Presiden Joko Widodo bahwa Labuan Bajo – TanaMori akan menjadi kawasan wisata premium, maka aspek berkelanjutan menjadi salah satu faktor penting yang akan diimplementasikan di dalam pengembangan kawasan wisata premium serta sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar TanaMori.”
Pelatihan yang diinisiasi oleh IA-CEPA Katalis ini merupakan salah satu program dari berbagai studi yang tengah berjalan. Dalam program ini, dipersiapkan kerangka kerja untuk dapat memenuhi kriteria berkelanjutan yang telah ditetapkan GSTC, pelatihan terhadap masyarakat & semua stakeholder terkait aspek berkelanjutan di TanaMori, juga tentunya penyiapan investment prospectus di TanaMori bagi Investor Australia dengan memanfaatkan benefit dari IA CEPA – Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement.
Pelatihan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan destinasi pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur. Upaya ini merupakan langkah nyata dalam memperbaiki pengelolaan pariwisata di Indonesia dan meningkatkan reputasi negara dalam pengembangan kawasan pariwisata berkelanjutan. TanaMori memiliki keunikan tersendiri karena berada di dekat kawasan warisan dunia UNESCO, Taman Nasional Komodo.
Sementara itu, kriteria Destinasi GSTC, yang merupakan acuan global untuk pariwisata berkelanjutan, akan diimplementasikan nantinya di TanaMori. Hal ini akan membantu para investor mengidentifikasi proyek berkelanjutan, memberikan pedoman bagi pendidikan dan pelatihan di sektor pariwisata, serta membantu pemangku kepentingan memahami praktik-praktik berkelanjutan.